Suku Kajang atau yang
lebih dikenal dengan Adat Ammatoa
merupakan salah satu suku yang terdapat
pada kebudayaan Sulawesi Selatan. Masyarakat suku Kajang dapat kita jumpai di Kabupaten Bulukumba lebih tepatnya Kecamatan Kajang.
Sebuah Suku Klasik yang masih sangatt kental akan adat istiadatnya yang sangat
sakral. Suku ini merupakan salah satu
suku yangtetap mempertahankan kearifan lokal sampai saat ini.
Abatasa
Jera merupakan salah satu tradisi budaya
adat Ammatoa Kajang . Abatasa Jera dilaksanakan saat menjelang hari lebaran
Idul Fitri yaitu 1 minggu sebelum lebaran. Berbeda pada masyarakat umumnya yang
melakukan ziarah kuburan setelah pelaksanaan Idul Fitri. Jadi Abatasa Jera ini dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan, masing-masing
keluarga berdatangan untuk ziarah dan membersihkan kubur keluarga mereka yang
telah meninggal. Namun kuburan tersebut bukan hanya dibersihkan saja tetapi
setelah itu akan diberi “Pabbua” atau sejenis daun sirih yang telah dilipat
dengan cara khusus dan buah pinang yang telah di potong-potog kecil , yang
kemudian ditaruh diatas daun pisang kemudian disimpan di atas kuburan.
Berdasarkan penuturan masyarakat makna dari tradisi Abatasa Jera adalah agar sanak
keluarga mereka yang telah meninggal dapat merasakan bersih (suci) sebelum hari
Kemenangan Idul Fitri. Jadi bukan hanya yang hidup di dunia yang akan mensucikan
diri menyambut Idul Fitri tapi, yang telah meninggal juga dengan cara kuburan
mereka dibersihkan. Selain itu masyarakat juga banyak yg berdoa memohon maaf
kepada mereka yang belum sempat minta maaf sebelum keluarga mereka meninggal.
Tradisi Abbatasa Jera ini sudah turun temurun dilaksanakan saaat menjelang
lebaran Idul Fitri.
Salam Sehat Berbudaya
0 komentar:
Posting Komentar