Rabu, 29 Juni 2016
















 Suku Kajang atau yang lebih dikenal dengan Adat Ammatoa  merupakan  salah satu suku yang terdapat pada kebudayaan Sulawesi Selatan. Masyarakat suku Kajang dapat kita jumpai di  Kabupaten Bulukumba lebih tepatnya Kecamatan Kajang. Sebuah Suku Klasik yang masih sangatt kental akan adat istiadatnya yang sangat sakral. Suku  ini merupakan salah satu suku yangtetap mempertahankan kearifan lokal sampai saat ini.


          Abatasa Jera merupakan salah satu  tradisi budaya adat Ammatoa Kajang . Abatasa Jera dilaksanakan saat menjelang hari lebaran Idul Fitri yaitu 1 minggu sebelum lebaran. Berbeda pada masyarakat umumnya yang melakukan ziarah kuburan setelah pelaksanaan Idul Fitri. Jadi  Abatasa Jera ini  dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan, masing-masing keluarga berdatangan untuk ziarah dan membersihkan kubur keluarga mereka yang telah meninggal. Namun kuburan tersebut bukan hanya dibersihkan saja tetapi setelah itu akan diberi “Pabbua” atau sejenis daun sirih yang telah dilipat dengan cara khusus dan buah pinang yang telah di potong-potog kecil , yang kemudian ditaruh diatas daun pisang kemudian disimpan di atas kuburan.


Berdasarkan penuturan masyarakat  makna dari tradisi Abatasa Jera adalah agar sanak keluarga mereka yang telah meninggal dapat merasakan bersih (suci) sebelum hari Kemenangan Idul Fitri. Jadi bukan hanya yang hidup di dunia yang akan mensucikan diri menyambut Idul Fitri tapi, yang telah meninggal juga dengan cara kuburan mereka dibersihkan. Selain itu masyarakat juga banyak yg berdoa memohon maaf kepada mereka yang belum sempat minta maaf sebelum keluarga mereka meninggal. Tradisi Abbatasa Jera ini sudah turun temurun dilaksanakan saaat menjelang lebaran Idul Fitri.


Salam Sehat Berbudaya 

0 komentar:

Posting Komentar